Kita telah mengenal Atlantis yang legendaris sejak lama. Selain menarik
minat para arkeolog dan penjelajah, Atlantis juga menarik perhatian
para panganut new age, ufolog hingga nazi Jerman. Bahkan beberapa orang
mengatakan bahwa bangsa Atlantis adalah sekelompok ras super keturunan
alien yang memiliki teknologi tinggi. Tapi ngomong-ngomong, berapa
banyak dari kalian yang pernah membaca buku Timaeus dan Critias tulisan
Plato ? Selalu ada perdebatan apakah Atlantis yang dideskripsikan oleh
Plato merupakan sebuah fiksi atau kenyataan. Saya sama sekali tidak
kesulitan untuk menerima teori bahwa Atlantis adalah sebuah bangsa yang
benar-benar ada dalam sejarah. Namun sepertinya saya mengalami
kesulitan untuk menerima teori yang mengatakan bahwa Atlantis adalah
negeri para dewa, Ras super keturunan alien dengan teknologi super
tinggi, atau teori para penganut new age yang menganggap Atlantis
sebagai sebuah benua mistik yang memiliki peranan signifikan dalam
kehidupan umat manusia.
Hitler bahkan
percaya bahwa bangsa Arya adalah keturunan langsung dari Atlantis yang
membuat ia memerintahkan pencarian benua ini.
Jadi
saya memutuskan untuk membaca langsung dari sumber legenda Atlantis,
yaitu Timaeus dan Critias karangan Plato yang ditulis pada tahun 347
SM. Tentu saja kalian tahu bahwa manusia cenderung membesar-besarkan
sesuatu. benar kan ? Jadi saya harus mencari tahu sendiri apa yang
dikatakan Plato mengenai Atlantis.
Dan saya tidak menemukan
satupun deskripsi yang mengindikasikan bahwa ras Atlantis adalah ras
super keturunan alien dengan teknologi super tinggi. Teknologi dan
kemampuan yang dideskripsikan Plato mengenai Atlantis sebenarnya sama
saja dengan teknologi yang dimiliki oleh bangsa purba lainnya seperti
Yunani, Cina dan Mesir. Bahkan, dalam tulisan Plato disebutkan bahwa
Bangsa Atlantis kalah berperang dengan Yunani (Saya percaya kalian
belum pernah mendengar soal ini).
Mungkin yang membuat orang
berpikir bahwa mereka keturunan alien adalah karena Plato menyatakan
bahwa bangsa Atlantis berasal dari keturunan Poseidon, Dewa Samudera
Yunani (ini berlaku bagi mereka yang mempercayai teori bahwa dewa-dewa
masa purba adalah alien).
Tapi menariknya, jika kita meneliti
kisah-kisah legenda masa purba dari Cina kuno, Sumeria, Mesir, Yunani
dan bahkan Indonesia, kita juga akan menemukan legenda yang
menceritakan bahwa mereka adalah keturunan langsung para Dewa. Jadi
saya menganggap, Legenda Atlantis tidak jauh berbeda dengan legenda
suku bangsa lainnya. (Maaf untuk penggemar Atlantis)
Tapi ada
banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari kisah Atlantis. Dan bagi
yang belum mengetahuinya, di bawah ini saya sertakan deskripsi singkat
mengenai Atlantis.
Potongan-potongan kalimat ini saya
terjemahkan dari Timaeus dan Critias versi Inggris terjemahan Benjamin
Jowett. Kalian juga dapat mendownloadnya sendiri dengan mengklik link
sumber di akhir tulisan ini.
Timaeus dan Critias adalah sebuah
buku yang ditulis dalam rupa dialog yang terjadi antara Timaeus,
Critias, Hermocrates dan Socrates. Dalam buku itu, kisah Atlantis
diceritakan oleh Critias yang mendengar kisah itu dari kakeknya yang
juga bernama Critias. Sedangkan Critias (sang kakek) mendengarnya dari
Solon. Dan Solon mendengarnya dari para pendeta Mesir.
Timaeus
hanya sedikit menyinggung soal Atlantis. Sedangkan Critias lebih banyak
mendeskripsikan Atlantis. Namun, Critias sepertinya belum diselesaikan
oleh Plato sehingga kita hanya mendapat sepenggal kisah Atlantis. Tapi
paling tidak cukup untuk mengambil pelajaran dari bangsa yang luar
biasa ini.
Lokasi Atlantis
"Kekuatan ini datang dari
samudera Atlantik. Pada waktu itu, samudera Atlantik dapat dilayari dan
ada sebuah pulau yang terletak di hadapan selat yang engkau sebut
pilar-pilar Herkules. Pulau itu lebih luas dibandingkan dengan gabungan
Libya dan Asia dan pilar-pilar ini juga merupakan pintu masuk ke
pulau-pulau lain di sekitarnya, dan dari pulau-pulau itu engkau dapat
sampai ke seluruh benua yang menjadi pembatas laut Atlantik. Laut yang
ada di dalam pilar-pilar Herkules hanyalah seperti sebuah pelabuhan
yang memiliki pintu masuk sempit. Namun laut yang di luarnya adalah
laut yang sesungguhnya, dan benua yang mengelilinginya dapat disebut
benua tanpa batas. Di wilayah Atlantis ini, ada sebuah kerajaan besar
yang memerintah keseluruhan pulau dan pulau lain disekitarnya serta
sebagian wilayah di benua lainnya" (Timaeus)
Asal mula bangsa Atlantis
"Sebelumnya
aku telah berbicara mengenai pembagian wilayah yang diadakan bagi para
dewa dan bagaimana mereka tersebar ke seluruh dunia dalam proporsi yang
berbeda-beda. Dan Poseidon, menerima bagiannya, yaitu pulau Atlantis."
(Critias)
"Di
tengah-tengah pulau itu ada sebuah dataran yang dianggap terbaik dan
memiliki tanah yang subur. Di situ ada sebuah gunung yang tidak terlalu
tinggi di masing sisi-sisinya. Di gunung itu tinggal seorang pria fana
bernama Evenor yang memiliki seorang istri bernama Leucippe. Mereka
memiliki satu anak perempuan bernama Cleito. Ketika Cleito telah
dewasa, ayah dan ibunya meninggal dunia. Poseidon jatuh cinta dan
bersetubuh dengannya." (Critias)
Karakteristik Tanah Atlantis
"Poseidon
lalu memecahkan tanah di sekitar bukit tempat tinggal Cleito sehingga
bukit itu terpisah dari dataran lain. Bukit itu sekarang dikelilingi
oleh laut yang berbentuk lingkaran. Poseidon membuat dua bagian daratan
seperti ini sehingga jumlahnya menjadi dua daratan yang dikelilingi
tiga wilayah perairan." (Critias)
"Masing-masing
daratan memiliki sirkumferen yang berjarak sama dari tengah pulau
tersebut. Jadi tidak ada satu orang dan satu kapalpun yang dapat
mencapai pulau itu. Poseidon lalu membuat dua mata air di tengah-tengah
pulau, satu air hangat dan satu lagi air dingin. ia juga membuat
berbagai macam makanan muncul dari tanah yang subur." (Critias)
Nenek Moyang bangsa Atlantis
"Poseidon
dan Cleito memiliki lima pasang anak kembar laki-laki. Ia lalu membagi
pulau Atlantis menjadi sepuluh bagian. Ia memberikan kepada anak tertua
dari pasangan kembar pertama tempat kediaman ibu mereka dan wilayah
yang mengelilinginya yang merupakan tanah terluas dan terbaik. Ia juga
menjadikannya raja atas saudara-saudaranya. Poseidon memberi nama anak
itu Atlas. Dan karenanya seluruh pulau dan samudera itu disebut
Atlantik." (Critias)
Kemakmuran Bangsa Atlantis
"Tanah Atlantis adalah tanah yang terbaik di dunia dan karenanya mampu menampung pasukan dalam jumlah besar." (Critias)
"Tanah itu juga mendapatkan keuntungan dari curah hujan tahunan, memiliki persediaan yang melimpah di semua tempat." (Critias)
"Orichalcum
bisa digali di banyak wilayah di pulau itu. Pada masa itu Orichalcum
lebih berharga dibanding benda berharga apapun, kecuali emas. Di pulau
itu juga banyak terdapat kayu untuk pekerjaan para tukang kayu dan
cukup banyak persediaan untuk hewan-hewan ternak ataupun hewan liar,
yang hidup di sungai ataupun darat, yang hidup di gunung ataupun
dataran. Bahkan di pulau itu juga terdapat banyak gajah" (Critias)
Struktur Masyarakat Atlantis
"Pada
masa itu, wilayah Atlantis didiami oleh berbagai kelas masyarakat. Ada
tukang batu, tukang kayu, ada suami-suami dan para prajurit. Bagi para
prajurit, mereka mendapat wilayah sendiri dan semua keperluan untuk
kehidupan dan pendidikan disediakan dengan berlimpah. Mereka tidak
pernah menganggap bahwa kepunyaan mereka adalah milik mereka sendiri.
Mereka menganggapnya sebagai kepunyaan bersama. Mereka juga tidak
pernah menuntut makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan." (Critias)
"Para
prajurit ini tinggal di sekitar kuil Athena dan Hephaestus di puncak
bukit. Di tempat itu mereka kemudian membuat pagar untuk melindungi
tempat itu. Di sebelah utara, mereka membangun ruangan untuk makan di
musim dingin dan membuat bangunan-bangunan yang dapat digunakan untuk
kebutuhan bersama." (Critias)
"Mereka tidak memuja emas dan
perak karena bagi mereka, semua itu tidak ada gunanya. mereka juga
membangun rumah sederhana dimana anak-anak mereka dapat bertumbuh."
(Critias)
'Inilah cara mereka hidup, mereka menjadi penjaga kaum
mereka sendiri dan menjadi pemimpin bagi seluruh kaum Helenis yang
dengan sukarela menjadi pengikut mereka. Lalu mereka juga menjaga
jumlah perempuan dan laki-laki dalam jumlah yang sama untuk
berjaga-jaga bila terjadi perang. Dengan cara inilah mereka mengelola
wilayah mereka dan seluruh wilayah Hellas dengan adil. Atlantis menjadi
sangat termashyur di seluruh Eropa dan Asia karena ketampanan dan
kebaikan hati para penduduknya." (Critias)
Teknologi Atlantis
"Mereka
membangun kuil, istana dan pelabuhan-pelabuhan. Mereka juga mengatur
seluruh wilayah dengan susunan sebagai berikut : pertama mereka
membangun jembatan untuk menghubungkan wilayah air dengan daratan yang
mengelilingi kota kuno. Lalu membuat jalan dari dan ke arah istana.
Mereka membangun istana di tempat kediaman dewa-dewa dan nenek moyang
mereka yang terus dipelihara oleh generasi berikutnya. Setiap raja
menurunkan kemampuannya yang luar biasa kepada raja berikutnya hingga
mereka mampu membangun bangunan yang luar biasa besar dan indah."
(Critias)
"Dan mereka membangun sebuah kanal selebar 300 kaki
dengan kedalaman 100 kaki dan panjang 50 stadia (9 km). Mereka juga
membuat jalan masuk yang cukup besar untuk dilewati bahkan oleh kapal
terbesar dan Lewat kanal ini mereka dapat berlayar menuju zona
terluar." (Critias)
Kehancuran Pulau Atlantis
"9.000
tahun adalah jumlah tahun yang telah berlangsung sejak perang yang
terjadi antara mereka yang berdiam di luar pilar-pilar Herkules dengan
mereka yang berdiam di dalamnya. Perang inilah yang akan aku
deskripsikan." (Critias)
"Pasukan yang satu dipimpin oleh
kota-kota Athena. Di pihak lain, pasukannya dipimpin langsung oleh
raja-raja dari Atlantis, yaitu seperti yang telah aku jelaskan, sebuah
pulau yang lebih besar dibanding gabungan Libya dan Asia, yang kemudian
dihancurkan oleh sebuah gempa bumi dan menjadi tumpukan lumpur yang
menjadi penghalang bagi para penjelajah yang berlayar ke bagian
samudera yang lain." (Critias)
"Banyak air bah yang telah
terjadi selama 9.000 tahun, yaitu jumlah tahun yang telah terjadi
ketika aku berbicara. Dan selama waktu itu juga telah terjadi banyak
perubahan. Tidak pernah terjadi dalam sejarah begitu banyak akumulasi
tanah yang jatuh dari pegunungan di satu wilayah. Namun tanah telah
berjatuhan dan menimbun wilayah Atlantis dan menutupinya dari pandangan
mata." (Critias)
"Karena hanya dalam semalam, hujan yang luar
biasa lebat menyapu bumi dan pada saat yang bersamaan terjadi gempa
bumi. Lalu muncul air bah yang menggenang seluruh wilayah." (Critias)
"Namun
sesudah itu, muncul gempa bumi dan banjir yang dashyat. Dan dalam satu
hari satu malam, semua penduduknya tenggelam ke dalam perut bumi dan
pulau Atlantis lenyap ke dalam samudera luas. Dan karena alasan inilah,
bagian samudera disana menjadi tidak dapat dilewati dan dijelajahi
karena ada tumpukan lumpur yang diakibatkan oleh kehancuran pulau
tesebut." (Timaeus)
Penutup - Pelajaran dari Atlantis
"Selama
banyak generasi, karakter yang mulia hidup di dalam diri mereka, mereka
patuh kepada hukum dan memiliki ketertarikan yang kuat kepada dewa.
Mereka memiliki jalan hidup yang baik, menggabungkan kelemahlembutan
dengan kebijaksanaan di dalam berbagai aspek kehidupan dan dalam
hubungannya dengan sesama." (Critias)
"Mereka tidak mau
mengangkat senjata melawan sesamanya, dan mereka akan segera bergegas
menolong rajanya ketika ada usaha untuk menggulingkannya. Mereka
menolak segala kejahatan dan hanya melakukan kebaikan. Mereka hanya
menaruh sedikit perhatian untuk kehidupan mereka sendiri. Mereka
menganggap remeh harta benda emas dan perak yang sepertinya hanya
menjadi beban bagi mereka." (Critias)
"Bahkan ketika mereka
berkelimpahan di dalam kemewahan, mata hati mereka tidak dibutakan
olehnya. Mereka sadar bahwa kekayaan mereka akan bertambah oleh
perbuatan baik dan persahabatan antara satu dengan yang lain yang juga
disertai dengan penghormatan antara sesama. Karakter-karakter semacam
itu terus bertumbuh di antara mereka." (Critias)
"Namun,
karakter-karakter mulia tersebut mulai memudar dan menjadi terlalu
sering dikompromikan. Mereka bercampur dengan sifat-sifat duniawi, dan
sifat itu kemudian menjadi pengendali. Karena itu mereka tidak mampu
lagi menanggung kekayaan yang mereka miliki. Mereka mulai berperilaku
tidak sepantasnya dan mata mereka menjadi rabun karena mereka telah
kehilangan harta mereka yang paling berharga." (Critias)
"Zeus,
raja para dewa yang memerintah berdasarkan hukum dan mampu melihat
perbuatan-perbuatan jahat yang mereka lakukan mulai mencanangkan
hukuman bagi ras yang terhormat itu supaya mereka dapat disadarkan dan
dimurnikan. Lalu ia mulai mengumpulkan para dewa dari tempat kediaman
masing-masing. Setelah mereka semua berkumpul, Zeus berkata : ....."
(Critias)
Dan dengan kalimat itulah Critias berakhir, tidak
terselesaikan. Jadi kita tidak akan pernah tahu apa yang ingin
dikatakan oleh Zeus. Tapi bahkan walaupun buku ini tidak pernah
terselesaikan, pengaruhnya terhadap umat manusia jauh lebih besar
dibandingkan dengan ribuan buku lainnya.
Rabu, 08 Februari 2012
Misteri Pulau Atlantis
01.55
No comments
0 komentar:
Posting Komentar